Veda
adalah kitab agama Hindu yang tertua. Kapan kitab ini mulai ada tidak diketahui
orang dengan pasti. Pendapat para sarjana bermacam-macam tentang hal ini, ada
yang berpendapat kitab ini mulai ada 1.200 tahun SM, ada yang mengatakan 2.400
SM ada pula yang berpendapat lain lagi.
Veda terdiri dari kitab Sruti dan Smerti
berikut beberapa pembagian kitab suci Veda :
1. Sruti
(kitab yang merupakan wahyu Tuhan yang Maha Esa yang diterima oleh para
Maharsi)
2. Reg
Veda (isinya berupa kumpulan mantra-mantra)
3. Sama
Veda (tidak mempunyai nilai tersendiri, sebab sebagian besar
nyanyian-nyanyiannya diambil dari Rg Veda yang dinyanyikan dengan melodi yang
telah ditetapkan).
4. Yajur
Veda (Isinya kumpulan mantra-mantra yang memuat ajaran umum mengenai
pokok-pokok yadnya ,yajur veda juga mengandung mantram-mantram Rg Veda yang
ditambah dengan prosa-prosa yang tidak berasal dari Rg Veda. Pokok ajaranya dalam
Yajur Veda ada dua macam Yajur veda hitam dan Yajur veda putih)
·
Yajur Veda hitam (Krşņa Yajur Veda) yang terdiri atas beberapa resensi
a.l. Taiyiriya samhita dan Maitrayanisamhita.
·
Yajur Veda putih (Śukla yajurVeda) yang juga disebut Wajasaneji
samhita.
5. Atharwa
Veda Isi kumpulan mantra-mantra yang memuat ajaran yang bersifat magis
(atharwan).
6. Smerti
(kelompok Veda yang disusun kembali berdasarkan ingatan)
7. Wedangga
(kitab yang berisi petunjuk-petunjuk tertentu
untuk mendalami Veda.)
8. Shiksa (Ilmu Phonetika)
·
Vyakarna (ilmu tata bahasa)
·
Nirukta (Yakni
ilmu yang menjelaskan tentang etimologi
kata-kata)
·
Chanda (cabang Veda yang khusus membahas aspek ikatan bahasa
yang disebut lagu)
·
Jyotisha (ilmu astrologi)
·
Kalpa (Kitab mempelajari tentang Upacara Agama)
9. Upaveda
·
Ayurveda (adalah kitab-kitab yang
menurut materi isinya menyangkut bidang ilmu kedokteran)
·
Dhanur Veda (seni bela diri dan persenjataan)
·
Gandharva Veda (seni music,sajak,dan tari)
·
Arthaveda (ilmu tentang politik
atau ilmu tentang pemerintihan)
10. Purana
(Jenis ini merupakan kumpulan ceritera-ceritera kuno yang isinya memuat tradisi
tampat setempat)
·
Mahapurana ( oleh
Maharsi Vyasa ) Mahapurana berjumlah 18 buah,
antara lain : Visnu.
Narada, Bhagavata, Garuda, Padma, Varaha,
Brahmanda, Brahmavaivarta, Markandeya, Bhavisya,
Varuna, Brahma, Matsya, Kurma, Lingga, Siva,
Agni, Skanda.
·
Upapurana Upapurana juga
berjumlah 18, antara lain : Sanatkumara, Narasimha, Brhannaradiya, Siva,
Durvasa, Kapila, Manava, Varuna, Kalika,
Mahesvara, Samba, Saura, Parasara, Devi
Bhagavata, Aditya, Vasistha, Visnu Darmottara,
Ausanasa.
11. Itihasa (epos
yang terdiri atas dua macam yaitu ramayana dan Mahabharata)
12. Nibandha (memuat
banyak aturan yang mencakup sistem atau
cara pemujaan terhadap Tuhan)
13. Sarasamuscaya
(kitab suci sebagai tuntunan bagi mereka yg sudah melewati grehasta asrama)
14. Bhasya
(Berisi tentang komentar terhadap buku Yogasutra
( Patanjali ). Buku ini ditulis oleh Bhojaraja.)
15. Uttaramimamsa (Kitab-kitab
ini membahas Aranyaka dan Upanisad)
16. Shrauta Sutra (membahas
tentang berbagai cara pemujaan, pemeliharaan atau melakukan penghormatan kepada
Triagni, yaitu Daksiagni, Ahawaniyagni, dan Grhapatyagni)
17. Shulwa Sutra (memuat
tentang peraturan-peraturan mengenai tata cara membuat tempat peribadatan
(Pura, Candi), bangunan-bangunan lain)
18. Dharma Sutra (memuat
tentang aturan dasar yang mencakup bidang hokum, agama, kebiasaan atau Acara
dan Sistacara, dan sebagainya)
19. Sthapatya Veda ( ilmu
arsitektur,seni pahat,ilmu geomansi)
20. Upanishad
(himpunan mantra-mantra yang membabas berbagai aspek teori mengenai
ke-Tuhan-an)
21. Aranyaka
(Kitab suci yang menguraikan falsafah agama hindu serta sifat-sifat Tuhan)
22. Brahmana
(kitab yang berisi himpunan doa-doa yang dipergunakan upacara yajna)
Beberapa
jenis Lontar-lontar :
Lontar-lontar Tattwa ,
Lontar-lontar ini memuat ajaran Ketuhanan, disamping itu juga memuat
ajaran tentang penciptaan alam semesta, ajaran pelepasan (moksa) dan
sebagainya.sebagian besar lontar-lontar tattwa ini bersifat siwaistik
(sivaisme) dan beberapa diantaranya telah dikaji secara kritis oleh beberapa
sarjana.Lontar-lontar jenis ini antara lain :
a.
Bhuwana kosa
Isinya terdiri dari 11 patalah (Bab) yang terbagi menjai 2 bagian
yaitu: 1) bagian pertama yang berisi uraian Bhatara Siwa kepada Srimurti
Bhargawa yang lebih banyak menguraikan tentang Brahma rahasya rahasia
pengetahuan Brahma; 2) berisi uraian Bhatara Siwa kepada Dewi Uma, istrinya dan
Sang Kumara putranya. Dalam bagian ini lebih banyak menguraikan tentang ajaran
Jnana Sidhanta yaitu pengetahuan tertinggi untuk mencapai tujuan akhir yaitu kelepasan.
b.
Ganapati tattwa
Lontar ini terdiri dari 60 sloka Sansekerta dengan terjemahannya ke
dalam bahasa jawa kuno. Isinya antara lain adalah proses penciptaan alam
semesta. Bagian lainnya lebih banyak menguraikan tentang ajaran yoga seperti
Sadangga Yoga, ajaran tentang asal-usul bijaksara-bijaksara, dan juga
menguarikan tentang kelepasan.
c.
Jnana siddhanta
Lontar ini merupakan lontar yang amat penting dalam upaya untuk
memahami ajaran ketuhanan yang dianut oleh umat Hindu khususnya di Bali. Dikatakan
bahwa lontar ini adalah sebuah kompilasi yang memuat ajaran Saiwasiddhanta,
oleh karena ada beberapa bagian dalam lontar Jnanasidhanta ini yang juga
terdapat pada lontar lain, misalnya ada pada Bhuwanakosa, Ganapatitattwa.
Isinya pada prinsipnya adalah tentang kemoksan menurut ajaran Saiwasiddhanta.
d.
Bhuana Sangksepa
Lontar ini memuat uraian Bhatara Siwa dengan Istrinya Bhatara Uma
dan putranya Sang Kumara dalam 87 sloka dan terjemahannya ke dalam bahasa jawa
kuno. Isinya antara lain mengenai proses penciptaan alam semesta, mengenai
sapta loka, sapta patala, sapta dwija, sapta arjnawa, dan sapta tirtha yang
semuanya dikaitkan dengan bagian-bagian tertentu dalam tubuh manusia.
e.
Sanghyang Mahajnana
Lontar ini terdiri dari 87 sloka dengan terjemahannya ke dalam
bahasa jawa kuno yang memuat penjelasan Bhatara Siwa kepada putranya yaitu Sang
Kumara. Isinya antara lain tentang yang disebut “maturu” yaitu dasendriya dan
yang disebut “matanghi” yaitu wayu dan teja; tentang purusa dan prakerti, Siwa
Lingga, bahya lingga, atma lingga. Kemudian Saptapada, konsepsi mengenai Tri
Murti, dan keutamaan Sanghyang Ongkara.
f.
Tattwa Jnana
Isinya pada prinsipnya sama dengan isi Wrspati Tattwa, hanya
kadangkala aa perbedaan istilah. Seperti dalam Wrspati tattwa Rwa-Bhineda Tattwa
itu terdiri dari centana dan acentana, maka dalam lontar ini disebut Siwa
tattwa dan Maya tattwa. Yang disebut Siwa Tattwa dalam Wrspati tattwa, maka
dalam lontar ini disebut Atmika-tattwa.
g. Wrhaspati tattwa
Isinya menguraikan tentang dialog anatara Bhagawan Wrspati dengan
Bhatara Siwa di puncak Gunung Kailasa yang disajikan secara sistematis, ada
teks sansekerta dan diterjemahkan ke dalam bahasa jawa kuno. Isi lontar Wrspati
tattwa dekat dengan ajaran samkhya dan yoga.
Lontar-lontar ethika
Lontar-lontar jenis ini berisi ajaran tentang ethika,kebijakan
tuntunan untuk menjadi orang sadhu yaitu orang arif dan bjaksana,berbudi
luhur,berpribadi mulia dan berhati suci. Yang termasuk Lontar ini antara lain:
a. Sarassamuscaya
b. Slokantara
Daftar Pustaka:
Titib, I Made. 1994. Ketuhanan dalam Veda. Denpasar: PT Pustaka Manikgeni
Sura, I Gede dan Sindhu, Ida Bagus Kade. 1992. Kungkungan
Titib, I Made. 1994. Ketuhanan dalam Veda. Denpasar: PT Pustaka Manikgeni
Sura, I Gede dan Sindhu, Ida Bagus Kade. 1992. Kungkungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar