Kamis, 07 Januari 2016

KITAB-KITAB AGAMA HINDU




Veda adalah kitab agama Hindu yang tertua. Kapan kitab ini mulai ada tidak diketahui orang dengan pasti. Pendapat para sarjana bermacam-macam tentang hal ini, ada yang berpendapat kitab ini mulai ada 1.200 tahun SM, ada yang mengatakan 2.400 SM ada pula yang berpendapat lain lagi.
 Veda terdiri dari kitab Sruti dan Smerti berikut beberapa pembagian kitab suci Veda :
1.      Sruti (kitab yang merupakan wahyu Tuhan yang Maha Esa yang diterima oleh para Maharsi)
2.      Reg Veda (isinya berupa kumpulan mantra-mantra)
3.      Sama Veda (tidak mempunyai nilai tersendiri, sebab sebagian besar nyanyian-nyanyiannya diambil dari Rg Veda yang dinyanyikan dengan melodi yang telah ditetapkan).
4.      Yajur Veda (Isinya kumpulan mantra-mantra yang memuat ajaran umum mengenai pokok-pokok yadnya ,yajur veda juga mengandung mantram-mantram Rg Veda yang ditambah dengan prosa-prosa yang tidak berasal dari Rg Veda. Pokok ajaranya dalam Yajur Veda ada dua macam Yajur veda hitam dan Yajur veda putih)
·         Yajur Veda hitam (Krşņa Yajur Veda) yang terdiri atas beberapa resensi a.l. Taiyiriya samhita dan Maitrayanisamhita.
·         Yajur Veda putih (Śukla yajurVeda) yang juga disebut Wajasaneji samhita.
5.      Atharwa Veda Isi kumpulan mantra-mantra yang memuat ajaran yang bersifat magis (atharwan).
6.      Smerti (kelompok Veda yang disusun kembali berdasarkan ingatan)
7.      Wedangga (kitab  yang  berisi  petunjuk-petunjuk  tertentu  untuk  mendalami  Veda.)
8.      Shiksa (Ilmu Phonetika)
·         Vyakarna (ilmu tata bahasa)
·         Nirukta (Yakni  ilmu  yang  menjelaskan  tentang  etimologi  kata-kata)
·         Chanda (cabang Veda yang khusus membahas aspek ikatan bahasa yang disebut lagu)
·         Jyotisha (ilmu astrologi)
·         Kalpa (Kitab mempelajari tentang Upacara Agama)
9.      Upaveda
·         Ayurveda (adalah kitab-kitab yang menurut materi isinya menyangkut bidang ilmu kedokteran)
·         Dhanur Veda (seni bela diri dan persenjataan)
·         Gandharva Veda (seni music,sajak,dan tari)
·         Arthaveda (ilmu tentang politik atau ilmu tentang pemerintihan)
10.  Purana (Jenis ini merupakan kumpulan ceritera-ceritera kuno yang isinya memuat tradisi tampat setempat)
·         Mahapurana ( oleh  Maharsi  Vyasa ) Mahapurana  berjumlah  18  buah,  antara  lain : Visnu.  Narada,  Bhagavata,  Garuda,  Padma,  Varaha,  Brahmanda,  Brahmavaivarta,  Markandeya,  Bhavisya,  Varuna,  Brahma,  Matsya,  Kurma,  Lingga,  Siva,  Agni,  Skanda.
·         Upapurana Upapurana  juga  berjumlah  18,  antara  lain :  Sanatkumara,  Narasimha,  Brhannaradiya,  Siva,  Durvasa,  Kapila,  Manava,  Varuna,  Kalika,  Mahesvara,  Samba,  Saura,  Parasara,  Devi  Bhagavata,  Aditya,  Vasistha,  Visnu  Darmottara,  Ausanasa.
11.  Itihasa (epos yang terdiri atas dua macam yaitu ramayana dan Mahabharata)
12.  Nibandha (memuat  banyak  aturan  yang  mencakup  sistem  atau  cara  pemujaan  terhadap  Tuhan)
13.  Sarasamuscaya (kitab suci sebagai tuntunan bagi mereka yg sudah melewati grehasta asrama)
14.  Bhasya (Berisi  tentang  komentar  terhadap  buku  Yogasutra ( Patanjali ).  Buku  ini  ditulis  oleh  Bhojaraja.)
15.  Uttaramimamsa (Kitab-kitab  ini  membahas Aranyaka dan  Upanisad)
16.  Shrauta Sutra (membahas tentang berbagai cara pemujaan, pemeliharaan atau melakukan penghormatan kepada Triagni, yaitu Daksiagni, Ahawaniyagni, dan Grhapatyagni)
17.  Shulwa Sutra (memuat tentang peraturan-peraturan mengenai tata cara membuat tempat peribadatan (Pura, Candi), bangunan-bangunan lain)
18.  Dharma Sutra (memuat tentang aturan dasar yang mencakup bidang hokum, agama, kebiasaan atau Acara dan Sistacara, dan sebagainya)
19.  Sthapatya Veda ( ilmu arsitektur,seni pahat,ilmu geomansi)
20.  Upanishad (himpunan mantra-mantra yang membabas berbagai aspek teori mengenai ke-Tuhan-an)
21.  Aranyaka (Kitab suci yang menguraikan falsafah agama hindu serta sifat-sifat Tuhan)
22.  Brahmana (kitab yang berisi himpunan doa-doa yang dipergunakan upacara yajna)


Beberapa jenis Lontar-lontar :

Lontar-lontar Tattwa ,
Lontar-lontar ini memuat ajaran Ketuhanan, disamping itu juga memuat ajaran tentang penciptaan alam semesta, ajaran pelepasan (moksa) dan sebagainya.sebagian besar lontar-lontar tattwa ini bersifat siwaistik (sivaisme) dan beberapa diantaranya telah dikaji secara kritis oleh beberapa sarjana.Lontar-lontar jenis ini antara lain :
a.            Bhuwana kosa
Isinya terdiri dari 11 patalah (Bab) yang terbagi menjai 2 bagian yaitu: 1) bagian pertama yang berisi uraian Bhatara Siwa kepada Srimurti Bhargawa yang lebih banyak menguraikan tentang Brahma rahasya rahasia pengetahuan Brahma; 2) berisi uraian Bhatara Siwa kepada Dewi Uma, istrinya dan Sang Kumara putranya. Dalam bagian ini lebih banyak menguraikan tentang ajaran Jnana Sidhanta yaitu pengetahuan tertinggi untuk  mencapai tujuan akhir yaitu kelepasan.
b.           Ganapati tattwa
Lontar ini terdiri dari 60 sloka Sansekerta dengan terjemahannya ke dalam bahasa jawa kuno. Isinya antara lain adalah proses penciptaan alam semesta. Bagian lainnya lebih banyak menguraikan tentang ajaran yoga seperti Sadangga Yoga, ajaran tentang asal-usul bijaksara-bijaksara, dan juga menguarikan tentang kelepasan.
c.            Jnana siddhanta
Lontar ini merupakan lontar yang amat penting dalam upaya untuk memahami ajaran ketuhanan yang dianut oleh umat Hindu khususnya di Bali. Dikatakan bahwa lontar ini adalah sebuah kompilasi yang memuat ajaran Saiwasiddhanta, oleh karena ada beberapa bagian dalam lontar Jnanasidhanta ini yang juga terdapat pada lontar lain, misalnya ada pada Bhuwanakosa, Ganapatitattwa. Isinya pada prinsipnya adalah tentang kemoksan menurut ajaran Saiwasiddhanta.
d.           Bhuana Sangksepa
Lontar ini memuat uraian Bhatara Siwa dengan Istrinya Bhatara Uma dan putranya Sang Kumara dalam 87 sloka dan terjemahannya ke dalam bahasa jawa kuno. Isinya antara lain mengenai proses penciptaan alam semesta, mengenai sapta loka, sapta patala, sapta dwija, sapta arjnawa, dan sapta tirtha yang semuanya dikaitkan dengan bagian-bagian tertentu dalam tubuh manusia.
e.            Sanghyang Mahajnana
Lontar ini terdiri dari 87 sloka dengan terjemahannya ke dalam bahasa jawa kuno yang memuat penjelasan Bhatara Siwa kepada putranya yaitu Sang Kumara. Isinya antara lain tentang yang disebut “maturu” yaitu dasendriya dan yang disebut “matanghi” yaitu wayu dan teja; tentang purusa dan prakerti, Siwa Lingga, bahya lingga, atma lingga. Kemudian Saptapada, konsepsi mengenai Tri Murti, dan keutamaan Sanghyang Ongkara.
f.            Tattwa Jnana
Isinya pada prinsipnya sama dengan isi Wrspati Tattwa, hanya kadangkala aa perbedaan istilah. Seperti dalam Wrspati tattwa Rwa-Bhineda Tattwa itu terdiri dari centana dan acentana, maka dalam lontar ini disebut Siwa tattwa dan Maya tattwa. Yang disebut Siwa Tattwa dalam Wrspati tattwa, maka dalam lontar ini disebut Atmika-tattwa.
g.     Wrhaspati tattwa
Isinya menguraikan tentang dialog anatara Bhagawan Wrspati dengan Bhatara Siwa di puncak Gunung Kailasa yang disajikan secara sistematis, ada teks sansekerta dan diterjemahkan ke dalam bahasa jawa kuno. Isi lontar Wrspati tattwa dekat dengan ajaran samkhya dan yoga.

Lontar-lontar ethika
Lontar-lontar jenis ini berisi ajaran tentang ethika,kebijakan tuntunan untuk menjadi orang sadhu yaitu orang arif dan bjaksana,berbudi luhur,berpribadi mulia dan berhati suci. Yang termasuk Lontar ini antara lain:
a.      Sarassamuscaya
b.      Slokantara
Daftar Pustaka:
Titib, I Made. 1994. Ketuhanan dalam Veda. Denpasar: PT Pustaka Manikgeni
Sura, I Gede dan Sindhu, Ida Bagus Kade. 1992. Kungkungan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar